Reuni in memoriam...

Ah terserah apa judulnya, benar tidaknya penulisannya.. Aku tak perduli, yang aku inginkan saat ini hanya menuangkan kenangan indah bersama teman-teman kecilku...

Perjalanan untuk mewujudkan moment bahagia ini ternyata sangat sulit, aku tak menyangka karena aku pikir ini hanya masalah mengumumkan saja. Tapi ternyata tidak, menunggu konfirmasi yang tak kunjung datang, menghubungi teman-teman via phone, menentukan hari, sampai ada sedikit sedih karena saat aku butuh sebuah saran dan persetujuan dari ketua leting, itu hanya seperti angan palsu. hahaha.... Jarang bersambut balasan message.. Akhirnya aku sedikit merasakan ribetnya mengumpulkan teman-teman lama yang sudah berpencar semua, teman yang pernah 6 tahun bersama saat memulai belajar hitung dan baca, teman yang mungkin sudah sekian tahun tak berjumpa.

Asal mula kisahnya begini...

Hari itu sekitar tanggal 27 Agustus, tepatnya 27 Ramadhan 1432H aku mengirimkan sebuah text message kepada temanku "Yusnila" menanyakan perihal kunjungan kami ke rumah temanku "nufus" karena bulan july lalu ayahnya meninggalkan mereka untuk selamanya. Cerita punya cerita, akhirnya kami berniat untuk mengajak teman-teman lainnya, dan tentu saja dengan meminta persetujuan si ketua "Khairul Azfar". Dia menyetujuinya dan katanya sekalian reunian dan silaturrahmi ke rumah guru. Dan yang sedikit tidak mengenakkan adalah "dia memintaku yang menghubungi teman-teman,mengkonfirmasi waktu dan tempat berkumpul". Owh God...!!!
-__-'

sangat tidak enak ya ujung-ujungnya. Hahahaha
Tapi ku iyakan saja, yang penting acara ini harus terlaksana. Tak seindah pelangi, karena aku harus mencari phone number teman-temanku. Tak semudah membalikkan telapak tangan, karena aku harus menghubungi mereka, menunggu menunggu dan menunggu konfirmasi keikutsertaan yang tak kunjung tiba. Tak semanis madu yang kaya manfaat, karena aku harus berusaha sabar dalam penantian panjang dan menghadapi si ketua. 

Owh... andai aku tau kalau semua ini tak seringan kapas putih yang bebas terbang, mungkin tak akan ku iyakan semua permintaan ketua untuk menjadi seksi acara ini. Ah sudahlah, live's going on.. (kok ga nyambung yaaa???)

Selama beberapa hari aku ibarat operator telkomsel, dial number sana sini, sms sana sini, menunggu konfirmasi sana-sini.. Dan lagiii, aku sebagai tuan rumah kali ini...Hahaha

Akhirnya dengan bantuan dari teman-teman untuk menginformasikan nomor-nomor yang lainnya, serta bantuan mereka untuk menghubungi yang lain, acara ini pun dapat terlaksana. Walau ada sedikit keterlambatan dalam acara yang semula dijadwalkan 4 Syawwal 1432H/ 3 September 2011 pukul 09.00wib, bergeser ke pukul 10.30wib. Kami langsung memacu kendaraan untuk memulai silaturrahmi. 

Rumah Nufus adalah rumah pertama yang akan kami kunjungi. Kalau di ingat-ingat, sudah lama sekali kami tidak kerumahnya, terutama "aku dan Yusnila". Si camdig turut serta menemaniku, aku hanya ingin mengabadikan setiap moment Aneuk MIN KB '00/'01, kebersamaan yang jarang didapat karena semua sudah punya kesibukan sendiri, kesibukan masing-masing. Lagian sebagai dokumentasi yang akan ku tuangkan di Group kami, serta dokumentasi yang akan ke ceritakan dan kusimpan dalam laptop kesayanganku "chiba". 

pose saat di rumah nufus


Perjalanan pun kami lanjutkan ke rumah ibu Khairiah, di bayu. Seorang guru yang bersahaja, lemah lembut dan sangat ku kagumi. Aku ingat dulu saat beliau mengajarkanku bahasa arab, disitulah saat pertama aku mencintai bahasa arab sebagai bekalku masuk sebuah sekolah asrama "Pon. Pes. Ar-Raudhatul Hasanah", dan akhirnya mengantarkanku ke MTQMN XII di Makassar untuk bidang debat Bahasa Arab. Wuaaw, sungguh besar jasa beliau untukku. Terima kasih ibu..

Ini moment kebersamaan yang sempat terekam saat kami di rumah ibu Khairiah



Dari rumah ibu khairiah, kami langsung memacu kendaraan menuju rumah ibu Nurul. Hei, saat itu azdan tengah berkumandang, jadi kami harus segera menuju ke rumah ibu nurul, sekalian meminta idzin untuk shalat zhuhur di rumah beliau. Sempat bercerita-cerita, foto-foto, dan mendapat kabar mengejutkan yang di paparkan bu Nurul tentang ketua kami, Khairul Azfar.
Hahaha... 

Semuanya kaget, tak ayalnya juga diriku. Hei, hati ini kok sedikit aneh ya... Menertawakan musuh bebuyutanku karena dari dulu aku selalu iri dengan nilainya yang selalu diatas nilaiku, juga selalu bersitegang jika sudah bertemu tapi juga ada terselip secuil harap disana. Pupus dech harapan ku. Tenang tenang, gugur satu tumbuh seribu (pepatah jaman untuk pelipur lara). Musuh ku, ketuaku, temanku, selamat ya. Semoga apa yang kamu harapkan  dan seperti apa yang telah kamu utarakan kepada ibu Nurul bisa tercapai. Aku akan kehilangan musuh ku.. hihihi
-__-'

ini gambar yang sempat diambil di rumah ibu Nurul




Dari rumah ibu Nurul, kami menuju rumah Bunda, kepala sekolah kami yang dulu. Beliau sempat menjabat menjadi ketua sampai kami kelas 3. Setelah itu beliau pensiun. Hanya sebentar kami disana, rasa lapar mendera, cacing mulai gerayangan didalam perut yang dari pagi belum diisi. Kurma yang dihidangkan di rumah bunda pun hari itu jadi santapan yang enak, lezat. Padahal selama ini sebagian dari kami tidak menyukainya. Lalu kami beranjak ke rumah Aya, tapi sayangnya aya tidak di tempat. Akhirnya kaki kami melangkah ke rumah Tia yang berseberangan dengan rumah Aya. Kami juga sempat menelepon salah satu teman kami Agus Salim yang kebetulan hari itu tidak bisa hadir.

moment kebersamaan saat di rumah Tia




Tempat terakhir, Aya's home. Cuma salaman karena kami buru-buru mau pulang. Perut sudah sangat lapaaar, cacing-cacing ini sudah tak bisa dibiarkan lagi.

Ini foto yang kami abadikan di rumah Aya


Saat itu pun adzan Ashar berkumandang, mengantarkan kami yang akan segera melangkah pulang ke rumah masing-masing. Teriknya matahari menemaniku yang masih saja beradu argumen dengan kepala dan hati, masih ada semburat tanda tanya besar dan sebersit harap yang mulai luntur bagai diterjang lautan air yang muncul dari ungkapan bu Nurul tadi. Galau, sedih, kecewa, penasaran..!!!
Sebait puisi terangkai indah dalam pikiranku..
ya Allah...
pupus lagi asa berpasang harap ini...
mungkinkah aku memang harus begini,,,
bersabar atas segala khilaf dan kebodohan Q...
Ah....Aku butuh kepastian dan penjelasan sekarang...




dalam sebuah kegalauan di sudut kamar...

Komentar

  1. Mari bergabung bersama ASIANBET77.COM Disini kami menyediakan berbagai macam jenis permainan betting online, seperti Taruhan Bola Online, Casino Online, Togel Online, Sabung Ayam Online dan masih banyak lagi game taruhan online lainnya....

    Pendaftaran gratis tidak dikenakan biaya apapun juga, minimal Deposit sangat ringan, hanya dengan Rp 100.000 saja anda sudah bisa bergabung bersama kami. ASIANBET77.COM bekerja sama dengan bank lokal yakni BCA, MANDIRI & BNI. Sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi bersama kami.

    Customer service kami yang Ramah dan Profesional akan siap membantu anda selama 24 jam full, ayo segera daftarkan diri anda bersama kami ASIANBET77.COM. Dan dapatkan promo2 menarik dari kami.untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi CS kami :

    YM : op1_asianbet77@yahoo.com
    Wechat : asianbet_77
    sms center : +639052137234
    pin bb : 2B4BB06A

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

love letter for you

Susahnya Menjaga Hati

fitrah itu...