love letter for you

Well, tulisan kali ini aku hanya mencoba menuliskan apa yang tersirat dalam kidung harap dan impian untuk memberikan sebuah surat cinta.
hahaha...
surat cinta,,
ya,,,, it is a love letter. For some one special, dan tentunya setiap kita akan merasa bahagia dengan kehadirannya.. milkysmile 

this is it...


Anakku...
Tahukah kamu, sejak kamu mulai bersatu dengan ibu, rasa bahagia itu membuncah di dalam hati. Sejak awal kamu menempati rahim ibu, selalu saja ibu berusaha memberi asupan gizi yang baik, vitamin yang cukup, semuanya demi perkembanganmu. Ayah dan ibu selalu memberimu makanan yang halal, agar kamu tumbuh sempurna baik dari akhlak dan fisikmu.

Anakku...
Tahukah kamu, sebulan setelah kamu bersatu dengan ibu, saat itu ibu mulai tidak kuat. Setiap harinya mual, lemas, bahkan makan pun tak sanggup. Tapi, ibu harus berusaha untuk tetap memberimu asupan gizi, karena semuanya demi perkembanganmu. Ayahmu selalu khawatir dengan keadaan ibu. Tapi tenanglah nak, ibu bisa mengatasi semuanya. Tentu saja dengan dukungan ayahmu.

Anakku...
Tahukah kamu, memasuki bulan kedelapan, kami mulai menyiapkan semua yang akan kamu butuhkan setelah kelahiranmu. Sesuai dengan hadist Rasul untuk kewajiban orangtua, maka kami mulai menyiapkan nama yang baik untukmu, mulai memikirkan pendidikan terbaik yang harus kamu dapatkan. Rasa rindu akan kehadiranmu mulai mendera ibu dan ayah.

Anakku...
            Ada tersirat harap padamu, kami ingin agar kamu menjadi anak yang baik, anak yang patuh, dan anak shaleh yang nantinya akan mendoakan kami disaat kami telah dipanggil oleh-Nya. Karena salah satu amal yang tidak terputus pahalanya adalah do’a anak yang shaleh kepada orang tuanya. Kami juga berharap agar saat kamu besar nanti, kamu dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, dapat menjadi orang sukses,baik di dunia maupun di akhirat. Gapailah cita-citamu nak. Saat kamu menjadi seorang pemimpin nantinya, jadilah pemimpin yang adil dan bijaksana. Jangan pernah membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, qulil haqqa walau kaana murran” katakanlah yang sebenarnya walaupun pahit, jangan takut anakku, Allah bersama orang-orang yang benar.

Anakku...
            Natinya kamu akan menjadi dewasa. Saat kamu mencari pendamping hidup, janganlah memilih seorang hanya karena paras rupanya, karena cantik atau tampan itu relatif dan tidak akan abadi nak.  Wajah rupawan itu akan memudar dan hilang seiring bertambahnya usia. Masih ada tiga hal lagi yang harus kamu ingat. Saat kamu mencari pendamping hidup, janganlah memilih seseorang hanya karena hartanya, harta itu hanya milik Allah nak, tak ada jaminan bahwa ia abadi menjadi milik kita, tapi ia akan diambil kembali karena itu hanya titipan-Nya. Saat kamu siap untuk melangkahkan kakimu ke jenjang pernikahan, janganlah memilih calon pendamping hanya karena silsilah keluarganya saja, karena kita tidak bisa menilai orang dari luarnya saja, walaupun ia merupakan putra/i dari orang terkenal di negeri ini. Tapi nak, saat kamu telah matang dan siap untuk membangun sebuah keluarga, pilihlah calon pendamping yang akan menjadi ibu/bapak dari anak-anakmu karena agamanya. Saat kamu memilih seorang karena agamanya, insyaAllah hidupmu bahagia dunia dan akhrat nak. Kamu mendapatkan harta paling mahal yang tak ternilai, kamu juga akan mendapatkannya berlatar belakang keluarga baik-baik, kamu juga mendapatkan seorang yang rupawan akhlaknya, dan menyejukkan hati saat kamu memandangnya. Ia juga akan mendidik anakmu dengan baik, sesuai dengan perintah Allah dan sunnah Rasul-Nya. Sayangilah ia, dan jangan bersikap kasar padanya. Jangan pernah menyiakannya nak.

Anakku...
Dengarlah kisah ini, kisah yang pernah terjadi di zaman Rasulullah.
Seorang anak dengan tergesa-gesa datang kepada rasulullah dan berkata “ya Rasulullah, ayahku telah berbuat zhalim kepadaku”. Kemudian Rasulullah menjawab “pulanglah, lalu kembali kepada ku bersama ayahmu”.
Maka, kembalilah sang anak bersama ayahnya. “wahai ayah si fulan, apa yang telah kau lakukan pada anakmu?” tanya Rasul. “wahai kekasih Allah, aku bersalah karena telah mengambil uang milik anakku untuk membeli kebutuhan hidup kami, tapi bolehkah aku memberi alasan?” jawab si bapak. Kemudian ia pun berkata seraya menangis:
Wahai  anakku...
Saat kamu lahir aku menyambutmu dengan kebahagiaan. Aku memberimu nafkah dari kamu kecil hingga dewasa.
Saat kamu sakit, aku menjagamu sepanjang malam tanpa tidur dan istirahat. Walau sebenarnya aku tak sanggup.
Saat kamu menangis, aku merasakan kepiluan juga layaknya yang kamu rasakan. Hatiku juga turut menangis nak.
Saat kamu bahagia, aku pun turut bahagia dengan apa yang kamu raih. Aku bangga padamu.
Sekarang, semua hakmu telah kupenuhi,tapi inikah balasan yang kamu berikan untukku?
Setelah mendengar cerita sang bapak, kemudian Rasulullah berkata kepada si  anak,”anta wa maaluka li abiika” kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.

Anakku...
Mungkin memang terlalu banyak harapan yang kami titipkan padamu. Tapi, sadarkah kamu kalau kami sebenarnya menginginkan yang terbaik untukmu. Harapan terbesar adalah agar kamu selalu melakukan yang terbaik dengan ikhlas dan karena Allah. Jangan pernah berbuat jahat pada orang tuamu karena ridha Allah ada pada ridha orangtua, dan murka Allah ada pada murkanya orangtua.

Anakku...
Jika kamu sendiri janganlah merasa sepi, ada Allah yang sedang mengawasi.
Jika kamu sedih janganlah pendam di hati, ada Allah tempat berbagi.
Jika kamu susah janganlah merasa pilu, ada Allah tempat mengadu.
Jika kamu gagal janganlah putus asa, ada Allah tempat meminta.
Jika kamu bahagia janganlah menjadi lupa, ada Allah tempat memuja.
            Ingatlah Allah selalu...

Salam rindu untukmu, anakku...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susahnya Menjaga Hati

fitrah itu...